" SELAMAT DATANG DI BLOG LDII KABUPATEN OGAN KOMERING ULU "

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas diluncurkannya Blog Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan alamat : ldiioku.blogspot.com. Tujuan utama dibuatnya Blog ini adalah sebagai media informasi bagi semua lapisan masyarakat luas yang membutuhkannya dan sebagai implementasi dari Sosialisasi Gerakan Internet Sehat yang dilakukan oleh DPP LDII dan DPD LDII Provinsi Sumatera Selatan.
Blog ini menampilkan informasi tentang profil, program dan kegiatan LDII Kabupaten OKU dan berita-berita lainnya serta Buku Tamu yang dapat digunakan oleh masyarakat luas untuk memberikan saran, pendapat serta kritikan konstruktif dan membangun untuk kemajuan Blog Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Ogan Komering Ulu ke depan yang lebih baik.
Harapan kami, semoga Blog LDII Kab. OKU Yang sederhana ini dapat memberikan informasi berimbang mengenai LDII sehingga pengunjung bisa mendapatkan informasi dan juga bisa menilai secara objektif tentang LDII tidak hanya dari satu sumber saja di Era Keterbukaan Informasi Publik (KIP) saat ini.
Akhirnya semoga kita tetap dapat mewujudkan ukhuwah Islamiyah, meningkatkan persatuan dan kesatuan antar umat beragama serta tidak mudah terprovokasi.
Wassalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatuh.
DEWAN PIMPINAN DAERAH
LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU,

K E T U A, SEKRETARIS,

TTD TTD

SAPTO SURONO, S.Pd DWI JOKO HANDOYO, SH

Senin, 28 Juni 2010

Menag: Madrasah dan Ponpes Punya Daya Juang


BEKASI, Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, dalam sejarah pendidikan Islam, madrasan dan pondok pesantren merupkan lembaga pendidikan Islam paling utama dan menunjukkan daya juang dan eksistensi yang kokoh hingga kini.

Penegasan tersebut disampaikan Menang ketika memberikan sambutan pada Pembukaan Perkemahan Pramuka Akbar Siswa Madrasah dan Santri Pondok Pesantren tingkat Kabupaten Bekasi 2010 di Bumi Perkemahan Karangkitri Kecamatan Bojongmangu, Jumat petang.

Kedua lembaga itu secara empiris telah memberikan kontribusi pengembangan dan pemberdayaan intelektual masyarakat Indonesia yang sangat besar. Banyak tokoh besar bangsa Indonesia adalah hasil dari produk kedua lembaga itu, katanya.

Madrasah dan Pondok Pesantren telah menunjukkan kiprah nyata dalam pembangunan karakter bangsa (character building) baik secara kelembagaan maupun secara personal para alumninya. Seiring dengan waktu, kedua lembaga itu mengalami transformasi kelembagaan. Ini menjadi konsekuensi logis dari semakin besarnya perhatan masyarakat dan pemerintah terhadap madrasah dan pondok pesantren, ia menjelaskan.

Secara regulatif, lanjut dia, kini kedua lembaga pendidikan Islam itu telah memiliki pijakan eksistensial yang kokoh melalui undang-undang dan peraturan lainnya. Kondisi itu harus dimanfaatkan para pengelola madrasan dan pondok pesantren untuk mengoptimalkan funsgi lembaga tersebut, katanya.

Dalam konteks fungsionalisasi kelembagaan itu, ia melihat kegiatan pramuka yang diselenggarakan di Kabupaten Bekasi itu menjadi hal penting. Terlebih jika dikaitkan dengan pengembangan eksistensi diri, adaptasi lingkungan dan persaingan prestasi dalam kehidupan masyarakat.

Secara substansial, siswa madrasah telah dibekali modal dasar pengetahuan dan pijakan kepribadian yang lebih kuat dari lulusan lembaga sejenis. Siswa madrasah telah dibekali pengetahuan komprehensif, bukan hanya pengetahuan umu melainkan juga pengetahuan agama. Pembinaan akhlak mulia secara berkelanjutan. Dengan demikian, siswa madrasah adalah siswa multi pengetahuan, katanya.

Bagi lembaga pondok pesantren, kegiatan ini jelas merupakan upaya berkesinambungan dalam revitalisasi gerakan pramuka, katanya.

Pada bagian lain, Suryadharma Ali juga menjelaskan bahwa pramuka merupakan bagian dari pemuda Indonesia yang menjadi harapan bagi pemimpin bangsa di masa datang. Potensinya harus diaktualisasikan dan disalurkan ke arah positif sehingga dapat memberi kontribusi bagi bangsa.

Ia juga menyatakan prihatin ada pemuda tersandung perbuatan asusila, suatu perbuatan tercela yang tak diinginkan semua pihak. Padahal di sisi lain tengah berkembang upaya memperbaiki ahlak melalui berbagai sarana pendidikan, dakwa dan sebagainya. Ini artinya pembinaan ahlak di masyarakat belum memberi dampak positif.

Untuk itu, ia berharap, media dakwah harus ditingkatkan lagi. Termasuk di dalamnya kegiatan kemah di kawasan itu. Pemuda juga tak boleh gegap teknologi, tidak boleh "kuper", kurang pergaulan dengan dunia IT (informasi teknologi). Pemuda tak boleh buta teknologi, pemuda harus cerdas an berakhlak mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar