" SELAMAT DATANG DI BLOG LDII KABUPATEN OGAN KOMERING ULU "

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas diluncurkannya Blog Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan alamat : ldiioku.blogspot.com. Tujuan utama dibuatnya Blog ini adalah sebagai media informasi bagi semua lapisan masyarakat luas yang membutuhkannya dan sebagai implementasi dari Sosialisasi Gerakan Internet Sehat yang dilakukan oleh DPP LDII dan DPD LDII Provinsi Sumatera Selatan.
Blog ini menampilkan informasi tentang profil, program dan kegiatan LDII Kabupaten OKU dan berita-berita lainnya serta Buku Tamu yang dapat digunakan oleh masyarakat luas untuk memberikan saran, pendapat serta kritikan konstruktif dan membangun untuk kemajuan Blog Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Ogan Komering Ulu ke depan yang lebih baik.
Harapan kami, semoga Blog LDII Kab. OKU Yang sederhana ini dapat memberikan informasi berimbang mengenai LDII sehingga pengunjung bisa mendapatkan informasi dan juga bisa menilai secara objektif tentang LDII tidak hanya dari satu sumber saja di Era Keterbukaan Informasi Publik (KIP) saat ini.
Akhirnya semoga kita tetap dapat mewujudkan ukhuwah Islamiyah, meningkatkan persatuan dan kesatuan antar umat beragama serta tidak mudah terprovokasi.
Wassalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatuh.
DEWAN PIMPINAN DAERAH
LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU,

K E T U A, SEKRETARIS,

TTD TTD

SAPTO SURONO, S.Pd DWI JOKO HANDOYO, SH

Rabu, 27 Oktober 2010

Franchise, Cara Aman Memulai Bisnis


JAKARTA, Adakah cara aman untuk memulai bisnis? Bila Anda merasa khawatir dengan jiwa entrepreneurship Anda, sangat tepat bila Anda menjalankan bisnis franchise. Banyak manfaat dan kemudahan yang akan Anda peroleh dengan menjalankan bisnis yang satu ini. Franchise adalah cara yang aman bagi para pemula dalam bisnis.

KULIAH boleh saja di bidang teknik, bahkan melanjutkan S2 di bidang manajemen proyek, tapi bisnis franchise makanannya kini menggurita. Menjadi narasumber di tv, radio, koran, dan majalah bukan sesuatu yang luar biasa. Dia adalah Henky Eko Sriyantono. Arek asal Suroboyo berusia 35 tahun ini adalah pendiri dan pemilik waralaba Bakso MalangCak Eko”.

Bagaimana prestasinya? Luar biasa. Di umur yang masih muda, dua tahun lalu dia dinobatkan oleh koran Bisnis Indonesia sebagai juara I “ Bisnis Indonesia Young Entrepreneur Award 2008 ” untuk kategori utama. Pada tahun yang sama, dia juga menyabet Juara I Wirausaha Muda Mandiri 2008. Penyerahaan penghargaan ajang bergengsi dari Bank Mandiri tersebut waktu itu dilakukan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi oleh Menteri BUMN Sofyan Jalil. Masih ada lagi. Pada tahun yang sama, Bakso Malang “Cak Eko” menyabet Penghargaan The Best In Business Prospect Indonesia Franchise Start Up 2008. Penghargaan lainnya adalah “ Indonesian Innovative Creative Award 2007 ” dari Menteri Koperasi & UKM, Menakertrans & Menperin, “ Indonesian Small Medium Business Entrepreneur Award 2007 ” dari Menkop & UKM. Sukses Cak Eko tidak datang ujug-ujug dari langit. Ada masa jatuh bangun. Ada perjuangan sangat berat yang kini berujung pada mengguritanya bisnis franchise-nya. Apa rahasianya? Adakah tips supaya bisnis franchise maju?

Dalam Seminar Sehari tentang Waralaba yang diadakan DPP LDII di Jakarta belum lama ini, Cak Eko membeberkan resep agar dapat maju dalam bisnis waralaba. Inilah resepnya: (1) Aktif terlibat dalam pengawasan operasional; (2) Melakukan promosi secara kontinyu (tidak hanya di awal pembukaan saja); (3) Aktif berkomunikasi dengan franchisor apabila ada masalah; (4) Mentaati SOP (Standar Operasional dan Prosedur); (5) Mempunyai niat, kesabaran, ketekunan, serta keyakinan kuat bahwa usahanya akan berhasil.

Berbicara tentang bisnis franchise atau waralaba, terasa seperti tidak ada habis-habisnya. Kenapa? Pertama, bisnis franchise terus berkembang. Lihat saja Indomart atau Alfamart. Tanpa terasa, keberadaan kedua toko retail itu selalu saja menjadi kisah sukses dan terus menjelajahi ke setiap pelosok daerah. Dan menariknya, toko retail tersebut selalu saja dikerubuti oleh customer. Kedua, bisnis franchise baru terus bermunculan. Lihat saja kesuksesan dari franchise Starbucks atau BreadTalk. Alhasil, saat ini bisnis franchise selalu menarik perhatian masyarakat, khususnya yang memiliki minat untuk terjun ke dunia bisnis.
Memang, bagi pemula yang ingin terjun ke duina bisnis, waralaba merupakan salah satu pilihan yang menarik. “ Karena, sistem dan panduannya sudah ada dan jelas. Anda tidak perlu lagi merancang atau membuat sistem, yang dalam prosesnya belum tentu berhasil ketika dijalankan,” ujar Pietra Sarosa, RFA, MSM, Konsultan Bisnis Waralaba, kepada NUANSA di sela-sela seminar tentang bisnis franchise yang diselenggarakan DPP LDII di Jakarta.

Lalu, strategi apa yang tepat agar berhasil memulai atau menjalankan bisnis franchise? Untuk menjawabnya tentu harus jelas terlebih dahulu, apakah Anda seorang pewaralaba (franchisor) atau yang akan membeli waralaba (franchisee)? Bila Anda akan membeli waralaba, maka Anda perlu mengetahui terlebih dahulu, apakah Anda mampu dan ingin menjadi seorang self employment atau entrepreneur?

Nah, kalau jawaban Anda iya, lanjut Pietra, maka Anda dapat memilih bisnis yang sesuai dengan bidang yang Anda sukai. Kemudian yang cukup penting, Anda perlu mengetahui risiko yang akan Anda hadapi. Seperti misalnya dalam melakukan negosiasi dengan pewaralaba. Hal ini penting, sehingga jangan sampai porsi keuntungan yang Anda terima lebih kecil dari yang seharusnya. Risiko lainnya, dalam agreement harus jelas posisi Anda. Kalau Anda kurang berhati-hati, maka bisa jadi dalam jangka panjang posisi Anda yang harusnya sebagai partner, akan berubah menjadi seperti pegawai. Hal ini telah sering menjadi kasus di beberapa negara.

Kemudian, setelah Anda mengetahui risiko, Anda perlu memahami strategi yang jitu dalam membeli dan memulai bisnis waralaba. Steven A. Fox, dalam bukunya Keys to Buying A Franchise, menjelaskan bahwa setidaknya ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan agar sukses menjalankan bisnis waralaba.

Pertama, Anda perlu mengidentifikasi informasi sebanyak mungkin mengenai pewaralaba dan pengalaman bisnisnya. Misalnya seperti kondisi keuangan, riwayat hidup pemiliknya, serta proses perjalanan usahanya. Hal ini perlu diketahui mengingat saat ini telah banyak pelaku usaha yang menawarkan usahanya untuk diwaralaba.

Kedua, Anda perlu memahami betul-betul agreement-nya. Jangan sampai isi dari agreement tersebut bakal merugikan Anda di kemudian hari. Ketiga, Anda perlu menganalisis lokasi dan biayanya. Karena, lokasi sangat berperan penting dalam memudahkan Anda untuk berhubungan dengan pelanggan Anda.

Dan keempat, Anda perlu memerhatikan pasokan bahan baku atau sejenisnya. Kenapa? Karena, bahan baku akan menjadi sangat vital bila bisnis Anda semakin berkembang. Bila franchisor kurang profesional dalam mendistribusikan bahan baku, maka akan berimbas terhadap pelayanan ke pelanggan.

Beberapa strategi di atas harus Anda pegang kuat-kuat. Kalau tidak, mimpi untuk sukses menjadi entrepreneur sukses bisa lenyap begitu saja. Lihat saja pengalaman Emilia S. Joesoef, franchisee Arby’s. Alih-alih sukses seperti KFC, McDonald’s, dan Wendy’s, Emilia malah merasakan buruknya berbisnis waralaba.

Usut punya usut, ternyata kegagalan bisnis waralabanya dikarenakan tidak adanya langkah-langkah strategis seperti di atas. Contohnya, seperti diungkapkan Emilia, isi kontrak kerjasama lebih menguntungkan franchisor. Seperti misalnya, franchisor berhak melakukan pemutusan sepihak dan pembeli waralaba tidak berhak ata kompensasi apapun. Kemudian, Emilia menjelaskan ketergantungannya pada bahan impor sebagai bahan bakunya. Akibatnya, harga bahan baku tidak bisa dikontrol dengan baik.

Memang, berbisnis waralaba kedengarannya sangat menyenangkan dan gampang. Namun, seperti halnya binis lain, siapapun yang terjun ke bisnis ini harus berkomitmen penuh untuk merencanakan dan menerapkan sistem manajemen yang terarah dan benar. Karena dalam bisnis, kerja keras adalah hal utama, tak terkecuali bisnis waralaba. Sumber : Nuansa Persada (NP).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar