" SELAMAT DATANG DI BLOG LDII KABUPATEN OGAN KOMERING ULU "

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas diluncurkannya Blog Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan alamat : ldiioku.blogspot.com. Tujuan utama dibuatnya Blog ini adalah sebagai media informasi bagi semua lapisan masyarakat luas yang membutuhkannya dan sebagai implementasi dari Sosialisasi Gerakan Internet Sehat yang dilakukan oleh DPP LDII dan DPD LDII Provinsi Sumatera Selatan.
Blog ini menampilkan informasi tentang profil, program dan kegiatan LDII Kabupaten OKU dan berita-berita lainnya serta Buku Tamu yang dapat digunakan oleh masyarakat luas untuk memberikan saran, pendapat serta kritikan konstruktif dan membangun untuk kemajuan Blog Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Ogan Komering Ulu ke depan yang lebih baik.
Harapan kami, semoga Blog LDII Kab. OKU Yang sederhana ini dapat memberikan informasi berimbang mengenai LDII sehingga pengunjung bisa mendapatkan informasi dan juga bisa menilai secara objektif tentang LDII tidak hanya dari satu sumber saja di Era Keterbukaan Informasi Publik (KIP) saat ini.
Akhirnya semoga kita tetap dapat mewujudkan ukhuwah Islamiyah, meningkatkan persatuan dan kesatuan antar umat beragama serta tidak mudah terprovokasi.
Wassalamu'alaikum warahmatullahiwabarakatuh.
DEWAN PIMPINAN DAERAH
LEMBAGA DAKWAH ISLAM INDONESIA
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU,

K E T U A, SEKRETARIS,

TTD TTD

SAPTO SURONO, S.Pd DWI JOKO HANDOYO, SH

Rabu, 18 Agustus 2010

Perbedaan Paham Jangan Dijadikan Sumber Konflik


JAKARTA, Kepala Kantor Kementerian Agama DKI Jakarta Drs H Sutami MPdI menegaskan, perbedaan paham yang terjadi di masyarakat jangan dijadikan sebagai sumber perpecahan antarsesama umat Islam. Sebaiknya perbedaan itu harus dijadikan sebagai sumber kekayaan ilmu.

"Perbedaan jumlah rokaat dalam shalat tarawih, ada yang 23 rokaat dan ada yang 11 rokaat itu jangan dijadikan perselisihan yang mengakibatkan perpecahan. Kedua pendapat tersebut ada dalilnya masing-masing. Yang perlu dipahami adalah bagaimana kita dapat melaksanakan ibadah sebaik mungkin dengan mewujudkan kerukunan baik sesama umat Islam maupun dengan pemeluk agama lain," papar Sutami ketika acara buka puasa bersama di Kantor Kementerian Agama Wilayah Jakarta Timur, kemarin.

Memang, menurut H Sutami, perbedaan jumlah rokaat dalam shalat tarawih masih terjadi di kalangan umat Islam. "Oleh karena itu saya menghimbau kepada para kepala Kantor Urusan Agama, kepala madrasah baik Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, maupun Madrasah Aliyah serta jajaran pejabat di lingkungan kementerian Agama DKI Jakarta untuk dapat mengakomodir perbedaan tersebut, dengan cara memperbanyak silaturahim dengan para tokoh masyarakat. Jangan sampai terjadi perpecahan, apalagi sampai terjadi bentrok fisik seperti terjadi di daerah tertentu, gara gara beda jumlah rokaat dalam shalat taraweh," tegas H Sutami.

Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Jakarta Timur Drs H Ahmadi, MM mengatakan, acara buka puasa dan silaturrahim ini di barengi dengan acara penyerahan bantuan kepada anak yatim piatu dan dhuafa sebanyak 75 orang. Penyerahan honor kepada 61 guru honorer, 61 orang marbot, 68 orang beasiswa MI, 68 orang MTs serta bantuan berupa untuk masjid Arofah, TPQ Nurul Iman, TPQ Babussalam, dan TPQ Azzahro. Drs H Ahmadi berharap bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Hadir dalam acara buka puasa tersebut Ketua MUI Jakarta Timur KH M Shodri, Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Jakarta Timur, Kabag TU, para Kepala Bidang, para Kepala Kankemenag se DKI Jakarta, para Kepala KUA, Kepala madrasah (MI, MTs, MA) dan para karyaman di lingkungan Kementeran Agama Jakarta Timur.( sumber : kemenag.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar