
BEKASI, Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, dalam sejarah pendidikan Islam, madrasan dan pondok pesantren merupkan lembaga pendidikan Islam paling utama dan menunjukkan daya juang dan eksistensi yang kokoh hingga kini.
Penegasan tersebut disampaikan Menang ketika memberikan sambutan pada Pembukaan Perkemahan Pramuka Akbar Siswa Madrasah dan Santri Pondok Pesantren tingkat Kabupaten Bekasi 2010 di Bumi Perkemahan Karangkitri Kecamatan Bojongmangu, Jumat petang.
Kedua lembaga itu secara empiris telah memberikan kontribusi pengembangan dan pemberdayaan intelektual masyarakat Indonesia yang sangat besar. Banyak tokoh besar bangsa Indonesia adalah hasil dari produk kedua lembaga itu, katanya.
Madrasah dan Pondok Pesantren telah menunjukkan kiprah nyata dalam pembangunan karakter bangsa (character building) baik secara kelembagaan maupun secara personal para alumninya. Seiring dengan waktu, kedua lembaga itu mengalami transformasi kelembagaan. Ini menjadi konsekuensi logis dari semakin besarnya perhatan masyarakat dan pemerintah terhadap madrasah dan pondok pesantren, ia menjelaskan.
Secara regulatif, lanjut dia, kini kedua lembaga pendidikan Islam itu telah memiliki pijakan eksistensial yang kokoh melalui undang-undang dan peraturan lainnya. Kondisi itu harus dimanfaatkan para pengelola madrasan dan pondok pesantren untuk mengoptimalkan funsgi lembaga tersebut, katanya.
Dalam konteks fungsionalisasi kelembagaan itu, ia melihat kegiatan pramuka yang diselenggarakan di Kabupaten Bekasi itu menjadi hal penting. Terlebih jika dikaitkan dengan pengembangan eksistensi diri, adaptasi lingkungan dan persaingan prestasi dalam kehidupan masyarakat.
Secara substansial, siswa madrasah telah dibekali modal dasar pengetahuan dan pijakan kepribadian yang lebih kuat dari lulusan lembaga sejenis. Siswa madrasah telah dibekali pengetahuan komprehensif, bukan hanya pengetahuan umu melainkan juga pengetahuan agama. Pembinaan akhlak mulia secara berkelanjutan. Dengan demikian, siswa madrasah adalah siswa multi pengetahuan, katanya.
Bagi lembaga pondok pesantren, kegiatan ini jelas merupakan upaya berkesinambungan dalam revitalisasi gerakan pramuka, katanya.
Pada bagian lain, Suryadharma Ali juga menjelaskan bahwa pramuka merupakan bagian dari pemuda Indonesia yang menjadi harapan bagi pemimpin bangsa di masa datang. Potensinya harus diaktualisasikan dan disalurkan ke arah positif sehingga dapat memberi kontribusi bagi bangsa.
Ia juga menyatakan prihatin ada pemuda tersandung perbuatan asusila, suatu perbuatan tercela yang tak diinginkan semua pihak. Padahal di sisi lain tengah berkembang upaya memperbaiki ahlak melalui berbagai sarana pendidikan, dakwa dan sebagainya. Ini artinya pembinaan ahlak di masyarakat belum memberi dampak positif.
Untuk itu, ia berharap, media dakwah harus ditingkatkan lagi. Termasuk di dalamnya kegiatan kemah di kawasan itu. Pemuda juga tak boleh gegap teknologi, tidak boleh "kuper", kurang pergaulan dengan dunia IT (informasi teknologi). Pemuda tak boleh buta teknologi, pemuda harus cerdas an berakhlak mulia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar